Kamboja Bersiap untuk Festival Air yang Spektakuler

Phnom Penh — Kamboja sedang mempersiapkan salah satu perayaan budayanya yang paling penting dan semarak – Bon Om Touk, atau Festival Air – yang diperkirakan akan menarik jutaan orang ke ibu kota dan kota-kota besar lainnya. Acara tahunan tiga hari ini, yang berlangsung tahun ini dari 5 hingga 7 November, menandai pembalikan aliran Sungai Tonlé Sap dan dianggap sebagai waktu untuk syukur dan kebanggaan nasional.

Festival Air berasal dari berabad-abad yang lalu ke era Angkor, ketika dirayakan untuk menghormati kekuatan angkatan laut click here Kekaisaran Khmer. Hari ini, itu tetap menjadi simbol persatuan dan identitas budaya. Puncak perayaan ini adalah balapan perahu di Sungai Tonlé Sap dan Mekong, dengan lebih dari 300 tim dari seluruh negeri bersaing dengan perahu panjang yang didekorasi dengan rumit, masing-masing ditebangi oleh puluhan pendayung.

Phnom Penh, pusat perayaan, telah menjalani persiapan ekstensif dalam beberapa pekan terakhir. Tribun sementara telah didirikan di sepanjang tepi sungai untuk menampung ribuan penonton. Hotel hampir dalam kapasitas penuh, dan vendor menimbun makanan, minuman, dan barang-barang tradisional seperti permen gula aren dan ketan dalam tabung bambu. Jalan-jalan kota telah dihiasi dengan spanduk dan lampu warna-warni, yang mencerminkan semangat kegembiraan acara tersebut.

Selain balapan perahu, festival ini menampilkan konser malam, pertunjukan tarian tradisional Apsara, dan pertunjukan perahu bercahaya yang mempesona, yang dikenal sebagai Loy Pratip, yang berparade di sepanjang sungai setelah matahari terbenam. Kembang api menerangi langit malam, mengubah Phnom Penh menjadi tontonan yang mempesona.

Pihak berwenang telah mengerahkan ribuan personel keamanan untuk memastikan keselamatan publik dan mengelola kerumunan besar. Stasiun medis, kontrol lalu lintas, dan layanan sanitasi telah ditempatkan, dengan para pejabat mendesak peserta untuk mengikuti protokol keselamatan dan tetap terhidrasi dalam panas.

“Festival ini bukan hanya tentang tradisi; itu juga meningkatkan pariwisata dan ekonomi lokal,” kata Sok Sambath, seorang pejabat senior di Kementerian Kebudayaan dan Seni Rupa. “Ini adalah waktu ketika orang Kamboja, tanpa memandang latar belakang, berkumpul dalam perayaan.”

Festival Air telah dibatalkan dalam beberapa tahun terakhir karena banjir, pandemi COVID-19, atau berkabung nasional. Kembalinya tahun ini menandai momen penting pembaruan dan harapan bagi banyak orang Kamboja.

Saat perahu mengiris air dan genderang bergema di tepi sungai, Kamboja siap untuk menunjukkan warisan, ketahanan, dan kekuatan perayaan yang menyatukan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *